Corona wire pada printer laser adalah sebuah kawat corona yang melintang diatas Drum didalam block cartridge. Kawat corona sendiri biasanya dipakai dalam perangkat filament atau pemanas, pemotong busa, dsb. Mungkin mirip dengan kawat nikel, intinya kawat ini lentur, kuat, mengkilat, tidak mudah berkarat kecuali terkena kotoran yang terus menempel lama. Lalu apa fungsi sebenarnya kawat corona didalam printer laser ? Saya sendiri tidak begitu paham dengan cara kerjanya, namun saya punya sedikit pengalaman saat memperbaiki sebuah printer Fuji Xerox DocuPrint 203A. Printer tersebut ketika digunakan untuk printing hasilnya nge-block hitam seluruh halaman kertas, setelah membaca user manual printer tersebut, saya mendapat gambaran bahwa jika hasil print mengalami masalah seperti itu, maka ada kerusakan di bagian Corona Wire, bisa juga karna kotor dan perlu dibersihkan dengan cara menggeser cleaner yg berwarna biru ke kanan dan ke kiri dan dikelmbalikan ke posisi awal.
Tapi setelah saya cek ternyata tidak ada kawat apapun yang melintang disana, justru yg saya temukan adalah potongan-potongan kecil seperti serat ijuk terselip disana sini, salah satunya masuk dan tersambung ke sebuah Skun yang masih terpasang. Mungkin inilah kawat corona tersebut, mungkin tak pernah dibersihkan sampai akhirnya penuh toner menjadi hitam dan rapuh, padahal aslinya berwarna emas atau silver mengkilat.
Niatnya mau beli saja kawat tersebut, tapi harus ke Olshop, harganya sekitar 100 ribuan per Roll, entah panjangnya berapa, tapi yang dibutuhkan hanya sepanjang <30cm an. Mikir lagi... anak elektro harus bisa mencari jalan lain, banyak toleransi diantara kita, tidak harus sama persis tapi jika memang bisa digunakan ya kita gunakan. Akhirnya saya berfikir mungkin kawat Corona bisa diganti dengan kawat nikel, kemudian saya pergi ke toko elektronika untuk membeli Elemen Solder murah, seharga 5 ribuan, setelah dapat langsung saya bongkar dan ambil kawat nikelin yang ada di bagian dalam, yang paling kecil, seukuran rambut bayi yang lucu. Ujung satunya saya ikatkan ke sekun lalu dipasang kembali ke tempatnya, ujung lainnya seharusnya juga memakai sekun dan di masukkan ke kawat pegas yang tersambung ke konektor menuju PCB, karena sulit mengukur panjangnya jadi saya ikatkan langsung ke ujung pegas dan usahakan agar kawat bisa melintang dengan sempurna, tidak kendor atau kusut apalagi melorot karena ikatan kurang kencang.
    Setelah selesai, saya pasang kembali cartridge ke drum dan pasang kembali ke printer. Setelah saya test ternyata berjalan sempurna, hasilnya kembali bersih dan tanpa bercak apapun.
    Ternyata kawat corona fungsinya adalah men-discharge toner dari drum, atau menarik kembali toner yang masih menempel di drum. Saya sempat berfikir jika kawat itu akan menyala pijar saat bekerja, ternyata tidak, karena kawat tersebut hanya tersambung ke satu kabel saja, dan kawat itu bekerja di HV (High Voltage), mungkin tegangannya ribuan volt untuk membuat listrik statis yang bisa menarik bubuk toner.

Tombol biru pembersih Corona Wire, untuk membersihkan wire, geser ke kiri dan kanan, jika sudah bersih kembalikan ke posisi semula. Knob ini juga dapat dilepas dengan menggesernya ke bagian paling kanan, lalu dicongkel dengan kuku saja.

Kawat Nikel pengganti corona setelah dipasang, terlihat melintang diatas lubang-lubang yang berbentuk seperti filter, dibawah lubang adalah Drum

Skun pengait wire yang terpasang di bagian pojok, tepat di bawah tanda segi tiga.

Troubleshooting dari user manual

Cartridge dan rumah drum printer Fuji Xerox DocuPrint 203A. Corona / Nikelin wire terpasang melintang dari knop berwarna biru sampai ke ujung paling kanan, masuk kedalam dan terhubung ke pegas (peer) pengait serta mengerat bentangan wire, pegas ini nantinya terhubung ke PCB Inverter HV.

Sekian pembahasan kali ini, kurang lebihnya mohon maaf. Terutama untuk bahasa penyampaian yang kadang muter-muter. Maklum Newbie